Mediakawasan.co.id, Jakarta – Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) saat ini menjadi salah satu metode pembayaran elektronik yang kian diminati oleh masyarakat.
Berdasarkan data statistik yang dimiliki Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), volume transaksi QRIS mencapai 112 juta transaksi per September 2022. Jumlah tersebut telah meningkat sebanyak 53 juta transaksi jika dibandingkan dengan volume transaksi pada akhir tahun 2021.
“Kalau saya bertanya pada remaja Karang Taruna DKI, dari 150 orang cuma 13 orang yang menggunakan QRIS, masih banyak yang belum menggunakan sistem pembayaran non tunai tersebut. Makanya kita dari Komisi XI terus membantu mensosialisasikan QRIS kepada masyarakat di setiap kesempatan, mungkin bisa disebut saya adalah duta Bank Indonesia (BI) dalam mensosialisasikan QRIS,” Kata Anggota DPR RI Komisi XI, Dr. Hj. Anis Byarwati dalam Diskusi Publik” Peran Media Masa Dalam Meningkatkan Transaksi Non Tunai Melalui QRIS, di Jakarta 24 Oktober 2023.
” Saya terus mensosialisasikan QRIS bersama para wartawan disetiap kesempatan agar QRIS terpublikasi dengan baik, selain itu masyarakat juga tahu apa fungsi kita di DPR-RI,” imbuh Anis Byarwati yang juga Anggota Legislatif dari Jakarta Timur.
Saat yang sama, Yufrizal Kepala Divisi Implementasi KEKDA Kantor Perwakilan Provinsi DKI Jakarta Mengatakan, sistem pembayaran dari masa kemasa terus berevolusi, dimulai dari barter, uang logam, uang kertas, cek, e.money hingga ATM.
Pada Maret 2020 ketika terjadinya krisis yang disebabkan pandemi COVID 19 perkembangan QRIS luar biasa walau sebelumnya sudah ada apk keuangan digital lain seperti OVO, Dana dll.
” Ini akan membingungkan ketika semua aplikasi keuangan digital antri di setiap kasir, pada Agustus 2019 QRIS hadir untuk semua sistem pembayaran,” kata Yufrizal.
Dia menambahkan pada 1 Oktober 2020 tidak boleh lagi sistem pembayaran QRIS yang tidak bisa di scan dalam setiap transaksi.
” Bank Indonesia(BI) Provinsi DKI terus mensosialisakan penggunaan QRIS ditempat tempat rumah ibadah dan para pelaku UMKM. Makanya BI dapat penghargaan terkait inovasi QRIS dan DKI juara pertama dalam Tim Percepatan pembayaran digitalisasi daerah yang terus meng edukasi penggunaan manfaat QRIS di masyarakat,” katanya.
Yufrizal menambahkan meningkatnya era digitalisasi pasca pandemi di 2020, kita jauh sebelumnya sudah membuat payment digital.
Karena uang menjadi salah satu media penyebaran virus COVID, di BI uang masuk kita karantina selama 14 hari, kita sortir, kita terapkan SOP nya pada waktu pandemi,” ujarnya.
Sementara itu Alhamdi Alfi Fajri, Analis Yunior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Alhamdi Alvi Fajri membeberkan Volume Perkembangan QRIS di DKI Jakarta mengalami peningkatan 1 juta pengguna di 2023. ” ini adalah bentuk upaya strategis lebih masif lagi bagaimana hijrah ke pembayaran konvensional ke digital,” tukasnya.
Alhamdi menambahkan, BI diberikan mandat oleh Undang- undang menjalankan otoritas moneter sistem pembayaran. Otoritas sistem pembayaran adalah mata uang dan non tunai.Seluruh sistem pembayaran harus mengusung asas perlindungan konsumen.
Seiring dengan misi 2045 dalam Indonesia berdaulat adil dan makmur, mendigitalisasikan sistem pembayaran adalah membantu percepatan pertumbuhan ekonomi digital.
” Pada 2010 masyarakat kalau berbelanja membawa uang kas yang banyak, membawa tas dan dompet, sejak COVID 2019 atau transaksi digital terjadi masyarakat hanya membawa Handphone,” katanya.
Ekosistem Pelaku ekonomi digital lanjutnya tumbuh semakin besar dalam menyediakan kebutuhan masyarakat. Dalam hal berbelanja banyak aplikasi digital, baik dalam untuk bertransportasi ada Ojol, mau hiburan ada Traveloka dll.
Dengan terus mengamati perkembangan digital di indonesia, BI menghadirkan sistem pembayaran yang cepat, Mudah dan aman salah satunya adalah QRIS,” imbuhnya.
Pertumbuhan sistem pembayaran dari konvensional ke digital Indonesia terus mengalami peningkatan,” Indonesia masuk ke peringkat 4 di 2022 setelah Cina, India dan AS ,” katanya.
Lebih jauh dia menghimbau terkait faktor keamanan pengguna, agar menjaga kerahasian info pribadi dan tidak disebarluaskan.
” Dalam hal menjaga faktor keamanan pengguna wajib menjaga info pribadi seperti PIN, Faswood untuk tidak boleh disebarluaskan,” katanya.
Dalam hal menjaga faktor keamanan pengguna wajib menjaga info pribadi seperti PIN, Faswood untuk tidak boleh disebarluaskan,” katanya.
DKI lanjutnya mengalami perkembangan volume bulanan, pada Agustus 2023 volume transaksi mencapai 61 persen dengan sebaran Jakarta Selatan paling besar yakni 41,5 persen sedangkan Jaktim 6,1 persen.
” Saya mendorong penguatan sosialisasi media lebih berperan aktif dalam mengupayakan QRIS semakin tinggi lagi,” katanya.
Selanjutnya BI terus bekerjasama dengan stakeholder, berkolaborasi dengan lembaga, penyelenggara event sebagai salah satu upaya percepatan pertumbuhan QRIS di jakarta. ” Saat ini sudah 100 lebih yang memiliki ijin di jakarta,” imbuhnya.
Keunggulan QRIS
Keunggulan QRIS banyak manfaat bagi para penggunanya antara lain Kalau berbelanja di mal atau warung selisih 500 kadang tidak dikembalikan dan hanya di ganti permen, ” itu tidak sah, sebab sistem pembayaran Indonesia adalah Rupiah. Kemudian kembalian yang lusuh pakai QRIS sangat pleksibel, mensasar masyarakat makín inklusif,” katanya.
Selain itu dengan QRIS masyarakat terhindar dari kembalian permen atau uang lusuh yang tidak layak edar bahkan uang palsu. Selain itu bagi pelaku UMKM karena dengan menggunakan QRIS pemasukan dan pengeluaran tercatat dalam rekening.
” Sehingga UKM dalam mengakses kredit perbankan dengan pengembangan target market yang lebih besar memudahkan pembukuan kredit yang lebih transparan,”kata dia.
QRIS juga memudahkan para wisatawan maupun yang melakukan ibadah haji tidak perlu repot lagi menukarkan rupiahnya ke riyal.
” BI juga melakukan penetrasi pasar dengan baik di mal maupun pasar tradisional dan pusat perbelanjaan lainnya.Pasar perumnas Klender dan Pasar Induk Cípinang banyak menggunakan QRIS. Selain itu QRIS juga merambah sektor industri, ansuransi dan retail,” pungkas Alhamdi Alfi Fajri. (Red/*)