Mediakawasan.co.id, Jakarta – Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu, menegaskan bahwa Indonesia akan memasuki fase pertumbuhan eksponensial dalam adopsi kendaraan listrik pada 2028. Pernyataan ini disampaikan dalam acara coffee morning yang membahas pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia, kerjasama antara Kementerian ESDM, ENTREV dan UNDP, Selasa (18/2/2025).
Menurut Jisman, pemerintah telah melakukan kajian dan benchmarking terhadap negara-negara yang lebih dulu berhasil mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, seperti Norwegia, China, dan Vietnam. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam lima hingga tujuh tahun pertama, pertumbuhan kendaraan listrik masih bersifat linear. Namun, setelah tahun kedelapan, pertumbuhan tersebut mulai meningkat secara eksponensial.
“Jika melihat tren dari beberapa negara, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan eksponensial kendaraan listrik mulai 2028. Artinya, jumlah kendaraan listrik akan meningkat pesat, bukan lagi secara bertahap,” ungkap Jisman.
Jisman menekankan bahwa infrastruktur SPKLU harus tersedia secara luas untuk mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik. Saat ini, salah satu kendala utama bagi masyarakat dalam beralih ke kendaraan listrik adalah ketersediaan fasilitas pengisian daya.
“Kalau seseorang ingin membeli kendaraan listrik, jangan sampai ragu karena tidak tahu di mana harus mengisi daya. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa SPKLU tersedia di berbagai lokasi strategis,” ujarnya.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi, termasuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 24 Tahun 2023 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2024, yang mengatur pembangunan SPKLU di pusat perbelanjaan, kawasan industri, perkantoran, rest area tol, SPBU, destinasi wisata, rumah sakit, stasiun kereta api, terminal, hotel, hingga pelabuhan.
Dalam pengembangan SPKLU, Jisman menekankan pentingnya pemerataan pembangunan, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terpencil. “Kita dorong agar badan usaha membangun SPKLU tidak hanya di wilayah padat penduduk, tetapi juga di daerah yang belum memiliki fasilitas ini,” ujarnya.
Jisman juga mendorong badan usaha untuk mempercepat pembangunan SPKLU di luar kota agar masyarakat semakin yakin untuk beralih ke kendaraan listrik. “Kami ingin memastikan bahwa kendaraan listrik bisa digunakan untuk perjalanan jauh, termasuk saat mudik Lebaran, tanpa khawatir kehabisan daya di tengah jalan,” tambahnya.
Dengan berbagai kebijakan yang telah diterapkan, Jisman optimistis bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia akan semakin berkembang dan mendukung target net zero emission yang dicanangkan pemerintah. (Red/rlls).